GAMBAR BERITA

GAMBAR BERITA

Sabtu, 07 Agustus 2021

YANG PALING SAYA KANGEN SAAT PANDEMI

Pandemi sudah berlangsung lebih dari 1 tahun sejak tahun kemarin, 2020.

Banyak hal yang tidak bisa kita lakukan sejak pandemi berjalan. Ada kegiatan yang tadinya kita lakukan di luar rumah, sekarang kita lakukan di rumah. Misalnya kalau sebelum pandemi biasa ngopi di coffee shop, sekarang bikin kopi dan ngopi di rumah. Tetapi ada juga kegiatan yang harus berhenti, yang artinya tidak bisa kita lakukan di rumah.

Dan kegiatan yang paling saya kangeni adalah berlatih Muay Thai (Thai Boxing). Sebenarnya kegiatan ini masih bisa dilakukan di rumah, tetapi yang tidak bisa dilakukan adalah “sparring”. Karena kalau sparring, artinya saya butuh orang lain sebagai partner sparring. Dan ini yang tidak mungkin dilakukan di rumah, karena saya tidak memiliki partner untuk sparring di rumah.

Saya berhenti berlatih sejak minggu terakhir bulan Maret 2020. Awal April, pengumuman untuk PSBB di Indonesia. Yang mana semua gym untuk berolahraga juga harus tutup dan tidak diperkenankan untuk beroperasi. Sekarang bulan Agustus, artinya sudah 1 tahun 3 bulan saya tidak berlatih olahraga ini.

Saya berlatih Muay Thai sejak pertengahan bulan Februari 2014 hingga pandemi 2020. Sudah 6 tahun saya melakukan kegiatan Muay Thai. Saya masih ingat tahun pertama saya berlatih Muay Thai, saya lakukan lima (5) kali dalam satu minggu. Dari hari Senin hingga Jumat, Sabtu dan Minggu libur latihan. Tahun-tahun berikutnya “hanya” berlatih tiga (3) kali dalam seminggu.

Saya begitu jatuh cinta dengan olahraga ini. Hingga saya merasakan menjadi satu dengan Muay Thai. Boleh dikatakan saya tidur dan bermimpikan Muay Thai. Setiap apa yang dikatakan oleh pelatih saya, selalu saya perhatikan dengan baik dan saya praktekkan. Saya renungkan di rumah dan melakukan shadow boxing. Dan berusaha untuk “mingle” (menjadi satu) dengan Muay Thai. Melatih diri saya mulai dari “doing Muay Thai” (melakukan Muay Thai hingga “being Muay Thai” (menjadi Muaythai)

“Doing” atau melakukan, masih dalam tahapan melakukan sesuatu dengan berpikir. “Being” atau menjadi, melakukan sesuatu tanpa berpikir karena telah menjadi satu. Contohnya adalah kita bernafas “tanpa berpikir” untuk bernafas. Sehingga saat ada gerakan yang berupa serangan datang, maka kita tidak berpikir untuk bereaksi, tetapi tubuh yang bereaksi dengan sendirinya untuk menghindari atau menangkis serangan itu. The muscle memory has been built inside ourselves. Memori otot telah terbangun di dalam diri kita. Karena pada saat kita masih berpikir untuk bereaksi, maka kita sudah terlambat untuk bereaksi.

Ini yang saya amat kangeni dalam masa pandemi ini.

Saya mulai berlatih Muay Thai ketika usia saya 51 tahun. Banyak teman yang berkomentar, apakah tidak terlalu tua untuk berolahraga keras macam itu? Saya cuman menjawab, bahwa saya 6 bulan lebih tua dari Donnie Yen dan 1 tahun lebih tua dari Keanu Reeves. Kalau keduanya masih melakukan kegiatan martial art, tentunya sah-sah bagi saya melakukan kegiatan yang sama.

Sebenarnya antara tahun 2001 hingga 2005, saya berlatih kenjutsu. Kenjutsu adalah ilmu silat pedang yang dipergunakan oleh para samurai di Jepang sekitar 500 tahun yang lalu. Kalau Anda tidak familiar dengan kenjutsu, bisa melihat film “the Last Samurai”, disana ada adegan Tom Cruise berlatih kenjutsu dengan pedang kayu (dalam bahasa Jepangnya adalah bokken). Mungkin pernah dengar nama Miyamoto Musashi, dia adalah jago pedang yang hidup di tahun 1584 - 1645 di Jepang. Atau kalau sekarang bisa melihat Hiroyuki Sanada, bintang film Jepang yang memang menguasai ilmu kenjutsu. Sanada bermain dalam film: Mortal Kombat, Army of the Dead dan dia kan terlibat pula dalam John Wick 4. Kenjutsu punya sebutan yang cukup mengerikan, yaitu “the art of killing” (seni membunuh). Lima tahun saya berlatih kenjutsu.

Kenjutsu has a special place in my heart, but my love falls in Muay Thai. Kenjutsu memiliki tempat khusus di hati saya, tapi cinta saya jatuh pada Muay Thai.

Saya kangen Muay Thai dalam masa pandemi ini.

(Joseph Pratana)


Tidak ada komentar: