GAMBAR BERITA

GAMBAR BERITA

Jumat, 06 Agustus 2021

GULA DARAH DROP JADI 50 MG/DL, GARA GARA BUBUK DAUN KELOR

Hari Selasa 27 Juli 2021. Saat itu di pagi hari, sekitar jam 10:30 saya lagi online meeting dengan klien. Lagi bicara dengan client tentang design yang lagi saya tangani. Tiba-tiba saya merasakan kepala saya agak sedikit pusing, sebenarnya sih bukan pusing, tapi seperti ringan dan “ngliyeng”.

Segera saya mengambil alat pengukur gula darah yang selalu ada di meja kerja saya. Saya kalau lagi bicara dengan client dan membahas kerjaan selalu memakai headphone sehingga tangan bisa bebas bergerak. Langsung saya pasang strip untuk tempat darah di alat pengukur dan saya “tembak” salah satu ujung jari tangan kiri saya dan meneteskan darahnya di strip tempat darah harus diteteskan. 10 detik kemudian hasilnya keluar di display, tertulis angka 54. Yang artinya kadar gula dalam darah saya adalah: 54 mg/dL. 

Bagi yang masih awam dengan pengukuran kadar gula dalam darah, maka ini bisa menjadi gambaran:

Sebelum makan : dibawah 100 mg/dL

2 jam sesudah makan : dibawah 140 mg/dL

Hipoglikemia bisa terjadi bila gula darah Anda kurang dari 70 mg/dL. 

Dan saat itu posisi kadar gula dalam darah saya adalah dibawah 70 mg/dL, yaitu 54 mg/dL. Amat sangat rendah. Saya sempat panik. Karena posisi gula darah yang terlalu rendah lebih berbahaya dari posisi gula darah yang tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian. Saya sempat akan beranjak turun dari tempat kerja saya (saya bekerja di lantai 2) dan berencana untuk mengambil minuman yang manis dibawah, ketika client menyudahi pembicaraan.

Segera saya turun ke bawah dan menuju ke lemari pendingin. Disana ada raspberry juice milik Nina. Segera saya ambil dan minum sebanyak 1 gelas. Setelah itu langsung makan nasi. Masih lanjut dengan makan coklat.

2 jam setelah makan, saya ukur lagi kadar gula darah saya. Dan hasilnya, malah jadi 53 mg/dL. My goodness, how come….?

Saya minum raspberry juice lagi dan teh manis hangat. Dan makan lagi. Juga makan coklat lagi. Setelah itu saya baring-baring di tempat tidur.

Jam 13:50, sehabis baring-baring saya ukur lagi. Dan posisi gula darah saya ada di 67 mg/dL. Masih rendah, tapi sudah naik sedikit. Sekali lagi saya makan sampai 2 kali, minum teh manis hangat. Sudah puluhan tahun tidak minum teh manis hangat, wah rasanya enak banget.

Jam 17:39, saya ukur lagi dan hasilnya adalah 84 mg/dL. Wah, sudah melegakan hati. Saya lanjutkan makan lagi dan minum teh manis hangat lagi.

Jam 20:33, saya ukur lagi dan hasil yang muncul 73 mg/dL. Apa ya nggak bingung? Padahal makan sudah tidak karuan banyaknya. Saya makan lagi, minum teh manis hangat lagi.

Semuanya ini gara-gara saat paginya saya meminum air rebusan bubuk daun kelor. Saya ambil beberapa sendok bubuk daun kelor dan saya masukkan ke filter teh dan saya beri air panas. Dan saya minum seperti saya minum teh. Saya sering minum teh tawar hangat kalau pagi hari. Ketika air rebusan bubuk daun kelor dalam gelas habis, maka saya tuangkan lagi air panas kedalam gelas lagi dan saya minum lagi. Kali ini sambil minum, saya menelpon ke  klien saya. Dan terjadilah runtutan kisah seperti diatas.

Malam pas mau tidur, saya sempat ragu-ragu. Saya sempat memikir bagaimana jika pas lagi tidur dan gula darah merosot lebih rendah lagi. Apa katanya dah, saya langsung tidur.

Besok pagi saya bangun pagi dan saya ukur kadar gula saya, dan posisinya 99 mg/dL. Sudah normal.

Mungkin jika Anda pas baca tulisan saya ini lagi mengalami gula darah yang tinggi. Mungkin bisa mencoba untuk meminum rebusan bubuk daun kelor atau daun kelor (bukan bubuk). Hanya saja perhatikan berapa banyak yang dibutuhkan. Saya coba browse di internet, dikatakan sekitar 6 gram bubuk daun kelor untuk direbus dengan air panas. Nampaknya saya kebanyakan hari itu, lebih dari 6 gram. O, man….

Saya tidak pernah berpikir bahwa bubuk daun kelor bisa se-powerful ini dalam menurunkan kadar gula dalam darah.

(Joseph Pratana)

Photo by Klaus Nielsen from Pexels










Tidak ada komentar: