Saat itu saya lagi duduk di Starbucks Coffee di Supermal (bukan yang di Sogo) di satu sore sekitar jam 5. Tanggalnya saya agak lupa, tapi diantara tanggal 2 hingga 5 November 2018 yang baru saja berlalu.
Begitu saya sadar bahwa lagu yang mengalun dari loudspekaer Starbucks adalah lagu Christmas, mata saya seakan terbuka bahwa ada hiasan Christmas di pintu masuk kaca Starbucks dan ada hiasan Christmas lainnya yang tergantung disebuah pilar kecil didekat pintu.
Wow, Christmas comes early. Teriak saya dalam hati.
Tidak pernah saya duga bahwa Starbucks sudah berhias untuk menyambut Christmas ketika baru memasuki bulan November. Yang artinya saya akan bisa menikmati suasana Christmas selama 2 bulan, yaitu November dan Desember.
Kenapa ini saja kok sepertinya sesuatu yang luar biasa?
Bagi orang lain, hal ini akan nampak biasa. Tetapi tidak bagi saya.
Why? Okay, I will tell you why.
Tahun lalu yaitu 2017, ketika memasuki bulan Desember. Tepatnya 2 Desember 2017, saya jatuh sakit. Sakit flu dan batuk yang amat parah. Saya tergeletak di tempat tidur hingga akhir bulan January 2018. Berat badan saya tinggal 59 kg, artinya saya kehilangan berat badan 6 kg.
Saat memasuki January 2018, saya berkata kepada istri dan anak-anak saya, "I lost my Christmas". Ya, saya kehilangan Christmas saya. Saya kehilangan moment dimana saya bisa drive mobil sambil mendengarkan lagu Christmas. Saya kehilangan moment berjalan jalan di mall dengan adanya lagu Christmas. Saya kehilangan moment saya menikmati kopi dari mug saya dengan alunan lagu Christmas. Saya kehilangan semua itu.
Itulah sebabnya ketika saya sadar ada suasana Natal di Starbuck di awal bulan November tahun ini. I am so very happy. Saya merasa Tuhan memberikan saya kesempatan ekstra 1 bulan untuk menikmati Christmas lebih awal tahun ini. Ya, Tuhan mau mengganti Natal saya yang hilang tahun lalu. I get my lost Christmas back again.
Sepertinya suasana Christmas di Starbucks sejak November 2018 adalah untuk menggantikan Christmas saya yang hilang tahun lalu. I get double Christmas this year. Sepertinya juga Tuhan memakai Starbucks untuk membanguan suasana Christmas bagi saya.
Saya tahu, ini bukan sesuatu yang besar. It is not a big deal for you. But it is for me.
Bagi saya ini adalah kebaikan Tuhan yang memperhatikan sampai hal-hal yang paling kecil dan remeh temeh dalam hidup saya. Ini membuat saya berpikir, kalau yang kecil saja Tuhan perhatikan, apalgi hal yang besar, Tuhan akan lebih memperhatikan lagi.
Thank you, Lord, for my double Christmas this year.
And thank you, Starbucks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar