Kebiasaan kita sekeluarga selalu memberi selamat ulang tahun saat jam 12 malam lewat dikit.
Tapi semalam saya amat sangat capek dan ngantuknya luar biasa. Saya berusaha menahan kantuk saya dengan membaca ebook di tablet yang bagi saya amat menarik topiknya dan saya baca di atas tempat tidur saya. Ebook yang saya baca berjudul "Rise and Kill First: The Secret History of Israel's Targeted Assassinations". Sebuah buku yang berkisah tentang badan intelijen Israel, Mossad, membunuh orang-orang yang dianggap membahayakan keberadaan negara Israel. Sebuah topik yang amat saya sukai, tetapi tidak cukup kuat untuk tetap membuat saya tidak jatuh tertidur. Rupanya sebelum jam 12 malam, saya sudah tertidur.
Ketika saya terbangun, saya lihat sudah jam 03:30. Satu rumah sudah pada tidur. Saya bangun dan masuk ke kamar Michelle. Dia lagi tertidur. Kamarnya amat luar biasa dinginnya. Dia suka memasang AC nya dengan amat dingin. Saya lihat sebagian dari selimutnya tidak menutupi kakinya. Saya betulkan letak selimutnya hingga menutupi semua kaki dan badannya. Setelah itu saya peluk dia, saya cium pipinya dan dalam hati saya berkata "Happy Birthday, Michelle. God bless you always". Michelle masih tetap tidur dengan nyenyak, dan saya keluar meninggalkan kamarnya.
***
Kayak Mogli (tokoh cerita yang diciptakan oleh Rudyard Kipling), itulah Michelle ketika dia masih dibawah 5 tahun usianya.
Setiap kali saya melihat ke masa lalu, ke masa ketika Michelle masih kecil, maka gambaran Mogli selalu muncul di otak saya. Saya sering bilang ke Nina, adik Michelle, "Cece dulu ketika masih kecil kayak Mogli" Ini mungkin dikarenakan potongan rambutnya yang pendek, potongan bob kali, dengan ada poni nya. Hingga Michelle kecil mirip tokoh Mogli.
Dan Michelle kecil amat aktif dan tidak doyan tidur. Dia maunya bermain terus. Kayaknya tidur bagi dia adalah kerugian karena dia tidak bisa bermain. Sampai sampai Dr. Subianto, dokter spesialis anak yang menangani Michelle ketika masih kecil berkata,"Memang ada anak yang seperti Michelle. Nggak doyan tidur, maunya main terus. Kalo dia tidur maka dia merasa rugi".
Suatu kali dia bermain ditempat tidur saya (saat itu dia masih TK) dan waktu itu sudah cukup malam. Nina sudah tidur lebih dulu. Tahu-tahu saya mendengar Michelle kecil berkata dengan nada keheranan, "Hlo, aku kok ngantuk ya!?" Sambil berkata itu dia menggelengkan kepalanya seakan mengusir lalat yang terbang dekat wajahnya.
Saya yang lagi duduk didekat dia, melihat dia dengan bingung. Kok bisa-bisa nya dia merasa aneh kalau ngantuk. Dan tak lama lagi saya melihat dia sudah tertidur di tempat dimana dia tadi bermain.
Michelle kecil amat suka beraktifitas.
***
Setelah lulus dari kuliahnya di LaSalle College of Art di Singapore, Michelle sempat magang di United Nation Women. Sebuah organisasi non profit yang berorientasi kepada United Nation (PBB: Persatuan Bangsa Bangsa) dan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan wanita (perempuan).
Karena magang, maka Michelle hanya dijatahin masuk kantor 3 kali dalam seminggu. Tidak perlu ngantor setiap hari.
Tapi apa yang terjadi?
Michelle masuk mulai dari hari Senin sampai hari Jumat. Dan dia bekerja sampai larut malam, bahkan ketika rekan sekantornya sudah pulang. Sampai sampai pernah atasannya yang saat itu juga lagi kerja overtime menyuruh Michelle untuk pulang.
Rupanya Michelle masih memiliki DNA yang dia punyai ketika dia masih kecil, yaitu suka beraktifitas.
***
![]() |
Michelle, ketika masih berusia 4 bulan. |
Anak saya yang pertama, yang setiap kali saya melihat foto ketika dia masih bayi, saya masih bisa merasakan rasa ketika saya memeluk dan menggendong dia. Masih terasa pipinya yang menyentuh dada saya dan saya memeluk dia. Dan saya selalu mencium kepalanya yang memiliki khas bau bayi dengan rambutnya yang amat halus.
Dan itu 24 tahun yang lalu.
Happy birthday, my Michelle. I love you and will always love you. You are always my little girl.
God's grace be with you.
(For Nina. I love you and will always love you too. And God's grace be with you too.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar