GAMBAR BERITA

GAMBAR BERITA

Rabu, 29 November 2017

SAYA TIDAK AKAN BALIK KE RUMAH LAGI

29 Nopember 1992

Pagi hari, jam 6 kurang. Langit mendung dan hujan rintik-rintik.

Ketika saya hendak menutup pintu depan rumah, saya menahan sebentar dan saya melihat sejenak ke arah dalam ruang tamu. Melihat kearah sofa dimana saya biasa duduk bersama papa, mama dan adik-adik saya. Diruang tamu yang juga adalah ruang keluarga, yang mana kita sering duduk bersama, bercakap-cakap dan nonton TV bersama. Kenangan lama bermunculan di pikiran saya. Ada perasaan aneh yang menyelinap ke dalam hati saya. Perasaan yang tidak bisa saya deskripsikan. Karena kalau biasanya saya pergi meninggalkan rumah pada pagi hari, saya akan kembali lagi pada siang atau malam hari. Tapi kali ini, hari itu, saya tidak akan balik ke rumah lagi.

Ya, karena hari itu adalah tanggal 29 Nopember 1992, yang mana pada malam harinya saya akan melangsungkan pernikahan saya dengan Martha Ekawati Subagjo. Sehingga saya tidak akan balik atau pulang ke rumah orang tua saya lagi.

Saya menutup pintu depan rumah, melangkah melewati pintu pagar dan saya berjalan meninggalkan rumah papa mama dan tidak menoleh kebelakang lagi.

29 Nopember 2017

Langit mendung, minus hujan rintik rintik, saat saya menulis artikel ini.

25 tahun telah lewat sejak saya meninggalkan rumah orang tua saya dan hidup membangun keluarga bersama Martha, istri saya.

25 tahun bukanlah waktu yang singkat. Tapi saat ini jika saya melihat kebelakang, saya merasa bahwa 25 tahun hanya sekedar sebuah kedipan mata dalam kehidupan.

Saya dan Martha sudah tidak berdua lagi, tetapi telah ada Michelle Fay Pratana, putri kami yang pertama yang lahir pada tahun 1994 dan Gianina Joy Pratana, putri kami kedua yang lahir tahun 1996.

Melewati masa 25 tahun dengan melalui banyak musim kehidupan.
Terpaan angin badai dan angin sepoi.
Hangatnya matahari pagi kehidupan dan menyengatnya matahari siang kehidupan.
Pekaknya suara halilintar kehidupan dan lembutnya suara daun-daun pohon kehidupan.
Semua menjadi satu dalam sebuah kehidupan yang kami arungi, dimulai hanya berdua dan sekarang berempat.

25 tahun perjalanan telah dilalui dan masih ada perjalanan yang harus kami lalui bersama.
Masa depan adalah sebuah masa yang tidak seorang pun tahu.
Tapi kami hanya tahu siapa yang selalu menyertai kami sekeluarga.
Kami hanya percaya kepada Dia yang tidak pernah meninggalkan kita sekeluarga.
Namanya adalah Yesus Kristus.

Inilah sebuah kisah singkat perjalanan 25 tahun hidup pernikahan dan keluarga kami.

3 komentar:

Wong Bali mengatakan...

Happy Anniversary 25th Friend....

Liana mengatakan...

Happy anniversary...maju terus berempat, bentar lg berlima, enam, tujuh, delapan..dan terus...

Juli S mengatakan...

Terharu.....
happy anniversary p Joseph dan ci Martha, Tuhan terus menyatakan berkat dan kebaikanNya atas rumah tangga kalian