GAMBAR BERITA

GAMBAR BERITA

Jumat, 05 Mei 2017

SEHARUSNYA MEREKA BILANG PERMISI

Saya melihat mobil yang mundur kearah saya yang lagi duduk.

Saya duduk di depan sebuah toko di seberang gymn dimana saya berlatih Muaythai (Thai boxing). Saya duduk di lantai dan di depan saya adalah tempat untuk parkir mobil. Saat itu saya tidak sendirian, tetapi duduk disebelah saya adalah Doni, pelatih Muaythai saya. Saya datang agak kepagian saat itu, padahal saya ingin berlatih di kelasnya Doni yaitu jam 5 sore. Dan saat saya melihat Doni duduk di seberang gymn, saya menghampiri dia dan duduk disebelahnya.

Pas didepan dimana saya dan Doni duduk, tempat untuk parkir mobilnya lagi kosong. Dan saat itulah mobil itu bergerak mundur untuk parkir.

Setelah mobil parkir, keluarlah 3 cewek remaja, sekitar umur 20 an. Dan mereka berjalan kearah dimana kami duduk dan melangkah di sebelah kami untuk lewat, seakan disana tidak ada saya dan Doni.

Kemudian saya bergumam, "Anak jaman sekarang, tidak mengerti tata krama. Harusnya mereka bilang permisi saat lewat dekat kita."

Dan Doni menyambung,"Iya, kalau cuman ada saya saja, tidak apa apa, tidak perlu bilang permisi, pak. Tapi kan ada bapak, yang bagi mereka, bapak itu susuk (panggilan paman dalam bahasa Mandarin)"

"Bukan karena ada saya, Don. Tapi walaupun kamu duduk sendiri disini dan siapa saja yang duduk disini dan pas mereka lewat, harusnya mereka bilang permisi. Itu yang namanya tata krama."

"Betul juga, pak" sahut Doni.

"Saya mendidik anak-anak saya untuk menghormati semua orang tidak peduli siapa pun orang lain itu. Walaupun beda agama, beda suku bangsa, dlsb. Mereka harus bisa menghormati orang lain." sambung saya lagi.

"Iya, pak", Doni mengiyakan apa yang saya katakan.

Sebenarnya semua itu kembali kepada bagaimana kita mendidik anak-anak kita dalam hidup bermasyarakat. Walaupun kita ini beda agama, beda warna kulit, beda bahasa, sebenarnya kita semua adalah sama, yaitu: manusia.

Saya selalu katakan kepada Michelle dan Nina, anak-anak saya, kalau mereka lewat disebuah jalan dan disana ada orang yang lagi duduk dilantai. Tidak peduli siapapun orang itu. Apakah mereka itu sopir, satpam, petugas kebersihan ataupun pegawai toko, maka mereka harus mengatakan "permisi" saat melewati tempat dimana mereka duduk.

Bukankah mengatakan kata "permisi" tidak menjadikan kita kehilangan uang kita atau kehilangan harga diri kita. Justru saat kita tidak bisa menghargai orang lain, maka kita yang akan kehilangan harga diri kita sebagai manusia.

Belum pernah dalam pengalaman saya lewat disebuah tempat dimana disana ada orang yang lagi duduk, entah lagi bekerja atau lagi beristirahat, dan kemudian saya bilang permisi dan mereka jadi marah. Belum pernah saya mengalami kejadian seperti itu. Malah kebalikannya yang terjadi. Mereka dengan senang hati mempersilakan saya lewat.

Saya mengucapkan "permisi" atau juga saya mengucapkan dalam bahasa Jawa, yaitu "amit, numpang lewat"

Saya membuat mereka merasa senang dengan apa yang saya lakukan. Dan saya pun, juga merasa senang.

Just give it a try. Trust me.

Tidak ada komentar: