GAMBAR BERITA

GAMBAR BERITA

Kamis, 02 Februari 2017

54

Right, it's 54.

Benar, lima puluh empat. Lima puluh empat tahun usia saya hari ini, 2 February 2017.

Tempus fugit. Time flies. Waktu berlalu dengan cepat.

Kalau saya melihat kebelakang, ke masa lalu. Saya masih bisa membayangkan ketika saya duduk di bangku TK dan mendengarkan guru TK saya, yaitu seorang ibu yang sudah cukup tua mengajar saya. Juga masih terbayang (bukan saja teringat) ketika saya bermain di halaman sekolah SD dengan teman teman. Menerbangkan burung-burungan dari kertas saat guru lagi menulis di papan tulis ketika saya di SMP. Dan teringat ketika saya diskors 3 hari oleh Kepala Sekolah SMA gara-gara nakal di kelas.


Saya tersenyum mengingat itu semua. Seperti baru kemarin.

Lima puluh empat tahun telah saya lalui hidup saya.

Saya sudah tidak muda lagi. Tapi saya tidak bilang bahwa saya sudah tua. Saya hanya bilang kalau saya sudah tidak muda lagi, tetapi saya belum merasa tua. I am not young but I am not old.

Kalau ada teman yang bilang kalau saya sudah tua, maka saya akan bilang bahwa umur saya sama dengan Donnie Yen, yang memerankan Ip Man. Donnie Yen lahir pada 27 Juli 1963, maka saya lebih tua dari dia beberapa bulan. Dan saya tambahkan juga kalau saya hanya lebih tua satu tahun dari Keanu Reeves (lahir 2 September 1964). Donnie Yen masih mengagumkan dalam Ip Man, Rouge One dan XXX: Return of the Xander Cage. Keanu Reeves masih amat impressif dan mengundang decak dengan setelan yang serba hitamnya dalam John Wick dan John Wick: Chapter Two.

Itu juga yang membuat saya tetap rajin berlatih Muay Thai (Thai boxing) 3 kali dalam seminggu, karena saya masih ingin tetap lincah dan sehat. Sudah 3 tahun saya menggeluti Muay Thai, sejak 15 February 2014. Saya juga berlatih Brazillian Jiujitsu (BJJ), tapi masih tidak konsisten. Tapi tahun ini saya akan berlatih BJJ lebih konsisten. And I have promised that to my BJJ coach, trainer and my friend Andre Saputra.

Nasehat saya bagi teman-teman seumur adalah untuk selalu berolah raga. Tidak peduli olah raga apapun itu. Dan juga jaga makan, maksudnya makan makanan yang sehat.

Saya suka membaca buku dan sekarang sudah lebih bijaksana dalam membeli buku. Lebih selektif. Karena sudah tidak punya lemari lagi untuk menyimpan semua buku yang saya miliki. Agak sedikit liar membeli buku ketika ada book fair, Big Bad Wolf bulan Oktober 2016 yang lalu di Surabaya. Saya beli 31 buku. (God forgives my sins)

Dan saya juga teringat semua kesalahan yang saya buat sepanjang 54 tahun. Ada kesalahan yang bisa diperbaiki dan juga ada kesalahan yang tidak bisa diperbaiki. Yang bisa diperbaiki adalah kesalahan yang setelah diperbaiki makan semua menjadi normal kembali. Tapi kesalahan yang tidak bisa diperbaiki adalah sebuah kesalahan yang benar-benar tidak bisa diperbaiki dan menimbulkan kerusakan. Untuk yang terakhir ini, I have to live with it for the rest of my life.

Tetapi kedua macam kesalahan itu mengajarkan pelajaran hidup bagi saya untuk lebih hati-hati dalam memikir, mengambil keputusan dan menjalani kehidupan.

Masih teringat lebih dari 10 tahun yang lalu ketika seorang pria meminta waktu untuk berbicara berdua dengan saya setelah dia mendengarkan saya berbicara di gereja. Pada dasarnya dia kepingin curhat. Yang saya tidak bisa lupa adalah kalimat yang dia ucapkan ketika saya dan dia mulai berbincang. Dia mengatakan, "Saya mau berbicara dengan Pak Joseph karena saya merasa bahwa Pak Joseph adalah seorang yang say what you mean and mean what you say". Dalam bahasa Indonesia "say what you mean and mean what you say" adalah mengatakan apa yang sesungguhnya dan sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan. Dan saya selalu ingat perkataan itu. Saya memang tidak akan mengatakan sesuatu jika saya tidak meyakini apa yang akan saya katakan dan kalau saya mengatakannya berarti saya sungguh-sungguh dengan apa yang saya katakan.

Juga lebih makin berhati-hati dalam berbicara. Tidak gampang-gampang untuk mengumbar omongan.

Mengenal orang-orang yang baru, yang sebagian menjadi teman dan sebagian besar menjadi people i know. Tapi juga bertemu dengan orang-orang yang saya merasa mereka seperti saudara sendiri. Bahkan ada yang akhirnya saya panggil "little sister". Well, that's the gift of life.

We have friends, family and few enemies. This is life. We cannot expect more than that.

Kemarin saya menyetir mobil dengan Nina, anak saya yang kedua, disebelah saya. Dan Nina bertanya apakah saya sorenya akan berlatih Muay Thai. Dan saya jawab kalau saya akan latihan.

Dan Nina bertanya, "Bukannya papa tidak enak badan?"

Sejak Selasa kemarin, saya agak flu dengan batuk yang tidak berhenti, bersin-bersin dan pilek seperti Niagara Falls.

Saya menyahut,"Latihan ringan saja".

Nina menjawab,"Definisi latihan ringannya papa itu berat, tahu nggak?".

Saya tidak membantah, hanya memikir perkataan anak saya. Akhirnya saya tidak berlatih kemarin sore.

Sudah harus mau mendengarkan nasihat dan komentar anak. Well, I think it is gonna make me wiser.

Well, that's it apa yang ingin saya share di hari ulang tahun saya yang ke 54.

Yup, fifty for years old. I am not young but I am not old.

Tidak ada komentar: