
Saya berjalan ke arah pintu keluar mall yang terbuat dari kaca dan saya melihat seorang ibu yang sedang berjalan untuk masuk ke dalam mall. Dari penampilan cara ibu itu berpakaian, dapat dilihat kalau dia bukanlah dari golong yang berstatus sosial tinggi atau berada.
Saya mencapai pintu lebih cepat dari ibu itu dan ibu itu masih beberapa langkah dari pintu masuk mall.
Saya memegang handle pintu mall dan membuka pintu tsb. lebar-lebar, tetapi saya tidak melangkahkan kaki saya untuk keluar.
Tapi saya menunggu.
Saya menunggu untuk ibu itu melangkah masuk ke dalam mall.
Ibu itu berjalan masuk melewati pintu mall, melihat ke arah saya dengan wajah sedikit bingung dan ia mengucapkan "terima kasih". Saya hanya balas tersenyum ke arah ibu itu dan setelah ibu itu lewat, saya melangkah keluar untuk menuju ke BCA Bank yang ada di deretan luar mall.
Yes, i like it every time i kind do something like that to others, to strangers.
Saya paling suka kalau bisa melakukan hal semacam itu kepada orang lain, orang yang tidak saya kenal. Hal yang membuat orang lain bisa merasa happy atau senang. Setiap ada kesempatan saya selalu tidak akan menyia-nyiakannya.
Saya melakukan hal-hal seperti ini:
Saya membukakan pintu untuk orang lain.
Saya mempersilakan orang lain untuk masuk ke dalam lift walaupun saya sudah lebih dulu dan lebih lama mengantri.
Saya memberikan uang seribu atau dua ribu rupiah kepada seseorang yang kelihatan kesulitan untuk menemukan pecahan uang tersebut saat lagi membayar di kasir supermarket.
Saya membantu mengangkatkan barang seseorang ketika mereka kesulitan untuk mengangkatnya.
Saya membantu mendorong kereta dorong yang penuh dengan bahan masakan ketika pegawai sebuah depot di mall berusaha untuk mendorong naik lewat sebuah tanjakan di pintu masuk mall.
Saya mempersilakan seseorang untuk duduk di meja yang kosong di Starbucks dan ketika saya melihat ada sedikit bekas air di meja, saya mengelap dengan tissue yang saya bawa.
Dan beberapa lainnya yang saya tidak ingat.
Mengapa saya melakukan semua itu?
Simple. Sederhana.
Saya ingin orang lain, orang yang tidak saya kenal, orang asing, merasa happy dengan hal-hal kecil yang saya lakukan. Terutama kalau orang lain itu memiliki status sosial yang lebih rendah dari orang lain pada umumnya.
I just try to make them happy.
Dunia dimana kita hidup saat ini adalah dunia yang penuh dengan ketidak pedulian dengan orang lain. Everybody for themselves. Orang hanya untuk dirinya sendiri. Aku, aku dan kamu, kamu. Aku dan kamu tidak ada urusan.
Ignorance atau tidakpedulian menjadi warna yang mewarnai kehidupan modern saat ini.
Orang lebih peduli dengan gadget yang mereka pegang saat berjalan daripada melihat ke arah mana mereka berjalan. Mereka tidak ambil pusing dengan orang lain yang ada disekitarnya. Mereka sibuk dengan orang lain yang ada di puluhan atau ratusan kilometer dari mereka atau ada dibelahan dunia lainnya.
Dan di dunia yang seperti ini saya ingin memberikan warna yang sedikit berbeda kepada orang lain.
Saya melakukan ini kepada semua orang tetapi terutama kepada mereka yang memiliki status sosial lebih rendah dari orang lain pada umumnya.
Why?
Karena mereka adalah orang yang tidak mendapatkan perhatian atau hormat dari orang lain. Mereka amat jarang mendapatkan perlakuan yang membuat mereka happy. Society don't care with these kind of people. Dan saya ingin memberikan sebuah perlakukan yang kecil dan sederhana untuk membuat mereka happy dan membuat mereka merasa bahwa mereka adalah manusia.
Walaupun ada sebagian orang yang menganggap saya bodoh karena saya melakukan hal-hal tersebut. But I just don't care.
Saya hanya melakukan hal-hal kecil dan sederhana yang membuat orang itu merasa berbeda hari itu. Mungkin seharian mereka telah mengalami a bad day. Tahu-tahu ada orang asing yang membukakan pintu, membantu membawakan barang bawaannya, dlsb. Dan itu akan memberikan kepada mereka secercah pengharapan bahwa hidup masih pantas untuk dinikmati.
Okay, saya punya cerita. Tetapi pengalaman ini bukan dengan orang asing tetapi dengan orang yang saya kenal.
Suatu hari di mall, saya bertemu dengan seorang bapak yang lagi berjalan dengan keluarganya. Ternyata saya mengenali dia bahwa dia adalah satpam yang bekerja di gereja dimana saya datang setiap hari Minggu. Dan saya menghampiri dia, saya mengucapkan "selamat malam" dan menyalami bapak itu dengan keluarganya. Dan saya menyalami mereka dengan sedikit membungkukkan badan saya untuk menunjukkan bahwa saya menghormati mereka. Dan saya melihat mereka sangat happy. Dan ketika orang lain melihat, mungkin mereka menyangka saya bertemu dengan pejabat kotamadya.
Saya teringat kata-kata Maya Angelou:
“I've learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.”
Yang artinya kira-kira demikian: "Saya mempelajari bahwa, orang akan lupa dengan apa yang engkau katakan, orang akan lupa dengan apa yang engkau lakukan, tetapi orang tidak akan lupa dengan bagaimana engkau membuat apa yang mereka rasakan."
The thing is, I just wanna make them feel happy and ..... make them feel that they are still a human being.
Saya hanya ingin membuat mereka merasa happy, bahagia, senang dan merasa bahwa mereka masih adalah seorang manusia.
And you know what, setiap kali saya melakukan itu, saya merasakan happiness muncul dalam hati saya.
Anda tidak percaya? Give it a try.
------------
Gambar diambil dari: http://cdn1.spiegel.de/images/image-362778-breitwandaufmacher-yxqk-362778.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar