"Pak, barusan ada orang bunuh diri tahu ya?", tanya barista Starbucks Supermall sambil membuat kopi.
"Oh iya, dimana? Kok saya tidak tahu?", tanya saya balik.
"Kira-kira 15 menit yang lalu. Orangnya loncat dari depan Celebrity Fitness.", jelas dia kepada saya.
"Saya tidak tahu, padahal 15 menit yang lalu saya ada di dalam Gramedia.", sahut saya.
Pembicaraan ini terjadi kemarin siang sekitar jam setengah dua belas siang di Starbucks Supermall, antara saya dan barista Starbucks sesaat setelah saya memesan Italian Roast Coffee. Saya biasa bercakap-cakap dengan mereka jika tidak banyak pengunjung di dalam store.
"Kenapa kok orang itu bunuh diri ya, pak?", saya ditanya lagi.
"Mungkin stress kali, ekonomi kan lagi sulit sekali." sahut saya.
"Katanya waktu dibuka dompetnya, uangnya banyak dan tebal, pak.", kata dia lagi.
"Kan tidak bisa diukur dari situ. Kita kan tidak tahu apa yang sedang dia alami. Kamu sekarang lihat orang memarkir mobil mewahnya secara valet di depan store hari ini. Bisa-bisa minggu depan dia sudah tidak memiliki mobil itu lagi." saya mencoba untuk mejelaskan.
"Iya benar juga.", dia mengiyakan.
Dalam hidup ini kita tidak bisa tahu apa yang dialami oleh orang lain. Kadang kita bisa melihat seseorang yang amat riang dan ceria. Tapi ternyata dia lagi menghadapi masalah yang cukup pelik dan berat. Hanya saja dia berhasil menutupi semua itu dengan amat bagus, sehingga setiap orang yang berjumpa dengan dia, tidak pernah tahu masalah yang sedang dia gumuli.
Bahkan kita bisa ketemu seseorang dengan penampilan yang luar biasa; mobil sport import, baju dan tas branded, dan tahu-tahu nya minggu depan orang itu sudah kehilangan itu semua. Saya tahu seseorang yang dua bulan yang lalu masih tinggal di rumahnya di kawasan elite dan sekarang dia sudah tinggal dirumah yang sederhana bukan dikawasan elite lagi.
Dalam kondisi ekonomi yang amat memprihatinkan di negara kita saat ini. Stress adalah lagu yang bernyanyi didalam pikiran banyak orang.
Kadang-kadang saat saya lagi duduk sendiri di Starbucks (saya pengunjung regular di Starbucks), saya melihat kearah sekeliling saya. Dan saya melihat berbagai macam ekspresi dari orang yang duduk disana. Ada yang duduk dengan teman-temannya dan ada juga yang duduk dengan keluarganya. Dan semua ada dalam berbagai ekspresi dan mood. Tapi ada juga yang duduk seorang diri, yang cuman membaca buku atau mendengarkan music dengan earphone yang terpasang ditelinganya atau bahkan tidak melakukan apap apa sama sekali.
Kemudian saya berpikir dengan berbicara dengan diri saya sendiri, mencoba untuk masuk kedalam pikiran orang-orang tersebut. Tentu saja saya tidak bisa memasuki pikiran orang. Tetapi saya bermain dengan imajinasi saya dan kemudian saya mengambil sebuah kesimpulan. Bahwa yang tersenyum dan tertawa belum tentu hatinya tersenyum dan tertawa. Dan mereka yang diam tanpa ekspresi seorang diri, belum tentu dia ada dalam kondisi hati yang jelek dan terpuruk.
Appearance can deceive. Penampilan luar bisa menipu. Apa yang nampak di mata kita belum tentu menggambarkan kenyataan yang sebenarnya.
Beberapa saat yang lalu, dunia dikejutkan dengan bunuh dirinya dua tokoh perfilman dunia, yaitu Tony Scott pada 19 Agustus 2012 dan Robin Williams pada 11 Agustus 2014. Tony Scott adalah sutradara film Inggris yang menyutradarai film antara lain: Top Gun, Taking Pelham 123, Unstoppable . Dan Robin Williams adalah bintang komedi Hollywood yang kondang dengan peranannya sebagia wanita dalam film Mrs. Doubtfire. Dan keduanya tidak menampakkan gejala stress dan berperilaku aneh sebelum bunuh diri.
Saya termasuk orang yang kalau memiliki masalah tidak suka untuk "diumbar" kemana-mana. Saya berusaha untuk mengatasi sendiri sebisa mungkin. Dan jika saya ketemu banyak orang, saya selalu berusaha memberikan "the best smile I can give". Sampai suatu saat, ketika saya berbincang dengan seorang teman, dan teman saya berkata,"Your lips smile but your eyes don't".
Sekali lagi apa yang kita lihat bisa menipu kita.
Itulah sebabnya jika kita bertemu dengan seseorang yang kelihatannya "mbencekno" (dalam bahasa Suroboyo artinya tidak menyenangkan), belum tentu juga dia orang yang tidak menyenangkan. Bisa jadi dia lagi dalam kondisi yang terpuruk sehingga stress amat menekan dia dan ini yang menyebabkan dia bertingkah tidak menyenangkan.
“Be kind, for everyone you meet is fighting a battle you know nothing about.” (Wendy Mass)
Kalau dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya demikian: "Berbaik hatilah, karena setiap orang yang engkau temui sedang dalam pertempuran yang tidak engkau ketahui."
Ya, setiap orang memiliki pertempuran, pertarungan, pergumulan dalam hidup ini. Pertempuran yang tidak pernah mencapai titik usai. Yang selalu ada dan selalu muncul yang baru. Sehingga mereka yang dalam pertempuran yang berat dan tidak memiliki teman untuk share (berbagi), akan menjadikan mereka seperti jatuh ke dalam sumur yang dalam. Dan tidaklah heran jika sikap mereka diluar menjadi tidak menyenangkan atau "mbencekno".
Siapa tahu jika kita bersikap yang "nice" dan manis kepada orang yang "mbencekno" ini bisa menyelamatkan orang itu dari tindakan nekad bunuh diri.
Siapa tahu jika kita bersikap yang "nice" dan manis kepada orang yang "mbencekno" (dalam hal ini dia lagi dalam kondisi stress berat) dan sikap kita yang "nice" dan manis ini bisa menyelamatkan dia dari tindakan nekad bunuh diri.
Siapa tahu?
(Joseph Pratana)
Gambar diambil dari http://www.lifeteams.ca/wp-content/uploads/2013/11/DARK-THOUGHTS.jpg
4 komentar:
Cowok yang bunuh diri ini ternyata lumayan baik dan dari keluarga yang cukup. Seharusnya apabila αϑα masalah dalam keluarga, sebaiknya dibicarakan dengan orang yg mengerti masalah ΐŧū.
Ternyata semua orang punya pertempurannya sendiri sendiri ya pak. Serasa ada pelepasan beban dlm diri saya mengetahui bahwa saya ternyata saya tidak sendirian mengalaminya.
every one you meet is fighting a battle tou know nothing about be kind always...God bless
dan... Siapa tahu jika kita bersikap yang "nice" dan manis kepada orang yang "mbencekno" (dalam hal ini dia lagi dalam kondisi stress berat) dan sikap kita yang "nice" dan manis ini JUSTRU bisa menyelamatkan DIRI KITA SENDIRI, dari pelampisan kemarahan yg sedang dia alami. ya siapa tahu??? "Dengan menolong org lain sebenarnya kita telah menolong diri kita sendiri." (unknow)
Posting Komentar