GAMBAR BERITA

GAMBAR BERITA

Senin, 16 Maret 2015

SEKARANG INI "PERPISAHAN" TIDAK SEBEGITU MENYAKITKAN

Kemarin saya menyaksikan sebuah adegan perpisahan, dimana seorang wanita yang masih muda baru lulus kuliah dan sudah bergelar Sarjana Psikologi, harus pindah ke Bali dan meninggalkan komunitas teman-temannya yang ada di Surabaya.

Tetesan airmata sudah pasti ada. Tawa dan tangis menjadi satu.

Memang kalau namanya perpisahan itu selalu menyakitkan. Selalu membuat kita terharu dan kenangan indah masa lalu jadi timbul semuanya.
Sebenarnya perpisahan, pindah dari satu kota ke kota lain, saat ini tidaklah terlalu menyakitkan jika dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu.

Beneran, nih. Jaman sudah berubah. Kalau mau pinjam kata-katanya Tom Peters yang bunyinya demikian, "The Distance is Dead." Kata Tom bahwa jarak itu sudah mati. Jadi dengan kata lain, jarak itu sudah tidak ada lagi.

Internet telah merubah segalanya. Komunikasi sudah demikian gampangnya.

Hampir semua orang telah memiliki telepon selular. Dan ini menjadikan gampangnya berkomunikasi.

Saya masih ingat ketika yang namanya telpon selular itu sebesar uleg-uleg dan harganya mencapai 12 juta rupiah. Ada lawakan di TV. yang mempertontonkan seorang pedagang sayur kelilingan menerima order pesanan sayur dengan telpon selular yang dia bawa. Saat itu penonton TV. ketawa terbahak-bahak. Karena lucu, tidak mungkin penjual sayur kelilingan bisa memiliki telpon selular yang mahal sekali saat itu.

Tapi sekarang, sudah tidak ada yang tertawa jika melihat pedagang sayur kelilingan membawa tepon selular.

Komunikasi jadi barang murah saat ini. Komoditas sehari-hari.

Mau telpon dengan teman di luar kota atau luar negeri, sekarang bisa bicara dengan gratis, pakai Line, Viber, atau Skype. Pakai FaceTime juga bisa.

Ini yang menjadikan perpisahan menjadi tidak begitu menyakitkan. Karena jarak antar dua kota sudah bukan masalah lagi.

Tidak ada komentar: