Pertama kali saya berkenalan dengan yang namanya Hari Valentine atau Valentine Day yaitu ketika saya masih di bangku SMP kelas 3, tahun 1979.
Dan perkenalan saya denga Hari Valentine sama sekali tidak ada kaitannya dengan cinta atau kasih sayang ataupun segala sesuatu yang romantis. Jauh dari semua itu. Bahkan impressi saya tentang Hari Valentine adalah sesuatu yang berlumuran darah.
Dimulai disuatu siang hari di tahun 1979 yang saya lupa tanggal dan bulannya. Hanya tahun yang saya ingat. Sehabis pulang sekolah, saat itu sekolah saya adalah SMP Petra pagi di Embong Wungu, saya bersama seorang teman pergi ke toko buku Sari Agung di Jl. Tunjungan. Toko ini sepertinya sudah tidak ada lagi sekarang.
Disana saya melihat-lihat buku-buku dalam bahasa Inggris yang mungkin saat itu lagi di sale. Saya memang suka membaca buku. Dan kemudian saya tertarik dengan buku saku (pocket book) yang berjudul "CAPONE: The Life and World of Al Capone" yang ditulis oleh John Kobler. Sebuah buku yang menceritakan kisah hidup penjahat Mafia Itali yang bernama Al Capone, yang hidup antara 17 Januari 1899 hingga 25 Januari 1947. Dan saya beli buku itu.
Walaupun saat itu saya masih remaja, saya tidak suka membaca buku roman percintaan. Ketika teman-teman saya membaca buku-buku yang lagi ngetop saat itu, yaitu buku yang bercerita tentang cinta diantara para remaja, saya lebih banyak membaca buku tentang Mafia, spionase, detektif. Oleh sebab latar belakang inilah maka saya membeli buku tentang Al Capone itu.
Seingat saya buku ini bukan buku baru, karena saat saya beli bukunya sudah agak kotor dan cover agak terlipat. Mungkin juga tokonya mengimport buku bekas dari Amerika atau mana saya juga tidak tahu dan dijual sale di Surabaya. Saya ingat karena saya sempat membersihkan cover buku ini dari kotoran yang menempel dengan alkohol yang mengakibatkan gambar ujung laras dari senapan Tommy Gun nya luntur. Wah saya menyesalnya setengah mati. Maklum, saya kan pecinta buku.
Nah saat saya membaca buku itu, di dalamnya ada foto yang menampilkan foto banyak orang mati diberondong dengan senapan Tommy Gun. Kejadian itu terjadi di hari Valentine 1929. Sehingga dikenal dengan nama St. Valentine's Day Massacre (Pembantaian di Hari Valentine).
Saat saya membaca buku itu, saya sama sekali tidak mempunyai ide apa itu Hari Valentine. Tahun 1979, belum ada yang namanya perayaan hari Valentine. Saat itu tanggal 14 Februari adalah tanggal biasa tanpa arti seperti hari hari lainnya.
Dan dari buku itulah saya pertama kali berkenalan dengan nama St. Valentine's Day atau Hari Valentine. Dan impressi yang masuk dalam benak saya, bukanlah hari cinta, tetapi gambar Pembantaian di Hari Valentine. Sebuah gambar banyak mayat dan darah.
Hingga puluhan tahun kedapan setelah saya membaca buku itu, setiap kali orang menyebut St. Valentine's Day atau hari Valentine, maka gambar pembantaian itulah yang muncul dipikiran saya. Bahkan ketika orang sudah ramai merayakan Hari Cinta, Hari Kasih Sayang yaitu Hari Valentine, tetap saja gambaran pembantaian itu yang muncul setiap kali orang menyebut Hari Valentine.
Hanya beberapa tahun terakhir ini saja gambaran pembantaian itu agak mulai memudar. Sehingga jika mendengar kata Hari Valentine, maka sudah bisa muncul gambaran tentang Hari Cinta atau Kasih Sayang.
Disini bisa dilihat kekuatan dari sebuah gambar. Visualisasi. Lebih kuat dari sekedar kata-kata. Gambar masuk dan mencengkeram pikiran kita dan membuat kita sulit untuk melupakan atau menghapusnya.
"What we see has a profound effect on what we do, how we feel, and who we are." (Mike Parkinson)
Apa yang kita lihat memiliki dampak yang kuat dan mempengaruhi apa yang kita lakukan, yang kita rasakan dan mempengaruhi cara kita melihat siapakah kita.
Bagi seorang pembicara publik, maka presentasi dengan menggunakan gambar akan memiliki dampak yang lebih besar dari pada sekedar dengan kata kata.
Bagi orang-orang pada umumnya, kita harus hati-hati dengan apa yang kita lihat.
Terutama para orang tua harus bisa memperhatikan apa yang dibaca dan dilihat oleh anak anak, baik di buku, koran, TV ataupun di bioskop ataupun juga apa yang dilihat disekitar mereka. Karena mereka akan bertumbuh dengan apa yang telah mereka lihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar