
Jam 10:15 saya dan teman saya keluar dari gerbong kereta api.
Peronnya masih bagus yang di Surabaya.
Ini adalah kali kedua bagi saya ke kota Semarang. Pertama saya ke Semarang kira-kira 32 tahun yang lalu dengan pendeta saya, Jerimia Rim. Saat itu kita naik Hi-Ace dengan banyak orang.
Kita naik taxi ke hotel.
Sehabis check-in di hotel yang terletak tidak jauh dari Simpang 5, saya dan teman berjalan ke Simpang 5 untuk makan malam.

Tempat makannya adalah deretan panjang penjual makanan di trotoar yang ada penutup diatas nya.
Saya memesan nasi pecel, paha ayam goreng dan telor rebus. Wah, yang namanya nasi pecel nya beda dengan yang di Surabaya. Rasanya enak sekali. Minta ampun enaknya sampai pingin tambah lagi. Tapi tidak nambah. Cuman makan itu saja.
Dalam perjalanan pulang ke hotel, saya melihat logo Starbucks di sebuah mall disebelah Hotel Ciputra. Saya kesana, eh ternyata sudah tutup. Tidak jadi minum kopi dah. Jadi hari Minggu kali ini saya tidak minum kopi sama sekali.
Seorang abang becak ngomong ke saya demikian pas saya ke Starbucks, "Mau cewek, boss?"
Saya tertawa dan berkata ke teman saya, "Kalau ditawari buku, saya pasti tidak menolak. Tapi kalau cewek, saya tak akan pernah mau."
Saya tertawa dan berkata ke teman saya, "Kalau ditawari buku, saya pasti tidak menolak. Tapi kalau cewek, saya tak akan pernah mau."
Nah, sekarang abis mandi dan ngantuk mau tidur dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar